Selasa, 29 Mei 2012

Perasaan Malam

Kututup cahaya hari dengan lenyahnya sang matahari,
Kubuka mata dalam hitamnya suasana,
Kututup bahagia hari dengan senyuman palsu,
Dalam kegelapan yang tanpa cahaya.

Kini terang tlah berganti gelap,
Seiring menemani cahaya hatiku yang kian meredup,
Bersama hitam aku lalui langkah detik,
Menunggu putih yang tak kunjung hadir.

Aku berharap putih itu akan hadir kembali,
Aku ingin esok tetap cerah seperti hari lalu,
Aku mau bertemu sang cahaya yang selalu menerangiku,
Cahaya yang membuatku terang dikala putih,
Dan meninggalkanku dikala hitam.

Tuhan..andai putih itu selalu ada,
Tanpa ada hitam yang aku lalui,
Andai hari ini esok,siang dan sore,
Tak ada malam,tak ada kesendirian,tak ada air mata rindu dan cinta.

Tapi tak akan pernah mungkin malam itu tidak hadir,
Aku akan tetap tegar,
Aku akan tetap menjadi selir putih.

Walaupun perasaan ini sebatas sebuah ujung alan yang buntu,
Yang tak tahu lagi kemana arahku berjalan,
Yang akan membunuhku dalam keterpojokan,
Dalam kepedihan,dalam kesakitan,dalam air mata.

Dan saat itu berakhirlah hidupku,
Yang tak kunjung ada tuntunan untuk tetap berjalan,
Aku terhenti dalam tusukan panah,
Panah beracun dan kematian.

Dan kini benar-benar kusadari,
Bahwa diriku bukan untuknya,
Namun aku akan selalu mencintainya,
Sampa akhir nanti,
Sampai aku tenang disana.